Minggu, 02 Desember 2007

Perusahaan Perlu Berbuat Lebih Banyak untuk Mengikat Karyawan

Peringatan buat segenap jajaran manajer, supervisor dan para pimpinan perusahaan. Sebagian besar karyawan ternyata menilai bahwa atasan-atasan mereka tidak berbuat banyak untuk memotivasi anak buah untuk bekerja lebih baik, dan gagal mendorong pegawai untuk berkontribusi pada organisasi.

Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Tower Perrin dan melibatkan hampir 90 ribu karyawan di seluruh dunia menemukan, banyak karyawan yang tidak percaya organisasi mereka, atau manajemen yang menangani mereka, telah cukup berusaha untuk membantu --atau, mempertahankan mereka tetap-- terikat dengan perusahaan.

Hanya seperlima yang mengaku merasa terikat dengan pekerjaan mereka, dengan hanya sekitar sepertiga yang menyatakan merasa agak atau sepenuhnya terikat.
Studi juga menemukan, perusahaan-perusahaan dengan tingkat keterikatan karyawan yang tinggi memiliki capaian hasil-hasil keuangan yang bagus dan lebih sukses dalam meretensi karyawan, dibandingkan dengan perusahaan dengan tingkat 'employee engagement' yang rendah.

"Global Workforce Study yang kami lakukan menggarisbawahi keterkaitan yang erat antara tingkat-tingkat engagement dengan kinerja keuangan dan, untuk pertama kalinya, mulai mengkuantifikasikan keterkaitan tersebut," ujar Direktur Pengelola dan Kepala Bagian Workforce Effectiveness Towers Perrin Julie Gebauer.
"Ditemukan bahwa, pada saat perusahaan mencari setiap sumberdaya bagi keuntungan kompetitif, kekuatan karyawan itu sendirilah yang tampil sebagai sumber yang paling potensial," tambah dia.

Studi global ini juga menemukan hubungan langsung antara 'engagement' dengan retensi karyawan. Di mana, separo dari karyawan yang 'engaged' mengaku tidak memiliki rencana untuk meninggalkan perusahaan tempat mereka bekerja --berbanding 15% untuk karyawan yang 'disengaged'.
Kurang dari 5% karyawan yang 'engaged' mengatakan bahwa mereka secara aktif masih terus mencari peluang kerja baru, berbanding dengan lebih dari seperempat untuk karyawan yang 'disengaged'. "Salah satu temuan kunci dari studi ini adalah bahwa organisasi itu sendiri merupakan pengaruh terkuat bagi keterikatan karyawan," simpul Julie Gebauer.
"Nilai-nilai personal dan faktor-faktor pengalaman kerja hanya sedikit mempengaruhi engagement dibandingkan dengan apa yang dilakukan perusahaan, " tambah dia.

portalhr.com

Tidak ada komentar: